Deta atau Destar, adalah ikat kepala atau kain penutup kepala yang khusus dikenakan untuk kaum lelaki Minangkabau. Kononnya, di dalam kehidupan kesehariannya lelaki Minangkabau masa dahulu, deta selalu dipakai sebagai kelengkapan yang tidak terpisahkan dari kehidupan kaum lelaki. Kaum lelaki Minangkabau tidak akan merasa lengkap apabila tidak memakai deta di kepalanya. Deta dianggap sebagai wibawa dan identitas pemuda Minangkabau. Namun pada masa kini, deta sudah jarang dipakai di dalam kehidupan sehari-hari
Deta di Minang kabau banyak ragamnya, mulai dari yang simple hingga yang rumit dengan banyak lipatan seperti yang dikenakan Datuk.
Deta memiliki ragam bentuk, model dan warna. Bagi pemakaian masyarakat umum, biasanya deta dibuat dari potongan kain biasa saja dengan warna hitam atau putih. Namun yang lebih umum dipakai pada budaya Minangkabau adalah yang terbuat dari kain batik.
Terinspirasi dari kekayaan budaya Sumatera Barat (Minangkabau) yang belum terekspose, maka Emi Arlin mencoba menemukan berbagai kekayaan Sumatera Barat yang dapat dituangkan kedalam desain batik. Salah satunya Batik Kajang Padati. Design Kajang Padati ini lah yang dibuat pada potongan kain yang akan dijahit menjadi DETA. Dan sekarang lebih dikenal dengan nama DETA KAJANG PADATI.
0 komentar:
Posting Komentar