Kamis, 07 Juni 2018

BORDIR TINGKAT LANJUT


      A.    Warna

Tahukah Anda bahwa sesungguhnya warna sangat dipengaruhi oleh cahaya yang disebut dengan cahaya putih, tetapi sebenarnya cahaya terdiri atas tujuh warna, yaitu warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Dalam bidang bordir, warna sangat memegang peranan penting karena akan membuat suatu desain atau gambar terlihat lebih indah. Tanpa disadari kita telah terlatih memberikan respons tertentu terhadap warna, tetapi hal itu biasanya sangat dipengaruhi oleh budaya. Misalnya, di daerah barat warna putih akan memberikan kesan suci dan dingin karena di daerah tersebut berasosiasi dengan salju. Sementara itu, di daerah timur warna putih memberikan kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan

1.     Warna primer
Warna primer disebut juga sebagai warna dasar. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna merah, kuning dan hijau. Namun, dalam penelitian lebih lanjut, dinyatakan bahwa tiga warna primer adalah merah (seperti darah), biru (seperti langit atau laut), dan kuning (seperti kuning telur). Warna dasar ini merupakan unsur dalam penggunaan pigmen. Ketiga warna dalam pignen ini tidak dapat diperoleh dari pencampuran warna lain.






2.   Warna sekunder
Warna sekunder adalah campuran dari dua warna dengan jumlah yang sama, yaitu:
a.     Warna ungu        = warna biru + warna merah
b.    Warna hijau        = warna biru + warna kuning
c.      Warna jingga       = warna kuning + warna merah






3.   Warna antara (intermediate)
Warna antara diperoleh dari percampuran warna primer dengan  sekunder yang berdekatan dalam perbandingan yang sama. Warna antara meliputi:
a.     Kuning + hijau
b.    Biru + ungu
c.      Merah + jingga
d.    Hijau + biru
e.     Ungu + merah
f.       Jingga plus kuning

Hasil gambar untuk warna intermediate


4.   Warna tersier
Warna tersier diperoleh dari pencampuran dua warna sekunder dalam jumlah yang sama, yaitu:
a.     Tersier kuning     = hijau + jingga
b.    Tersier biru           = hijau + ungu
c.      Tersier merah      = jingga + ungu

Hasil gambar untuk Warna tersier
       
5.   Warna kuarter
Warna kuarter adalah pencampuran dua warna tersier dalam jumlah yang sama, yaitu:
a.     Kuarter hijau       : tersier biru + tersier kuning
b.    Kuarter ungu       : tersier biru + tersier merah
c.      Kuarter jingga      : tersier kuning + tersier merah

  
Kombinasi warna dapat dikelompokkan menjadi enam, yakni:
1.    Kombinasi nuansa
Kombinasi nuansa adalah kombinasi yang memadukan dua warna atau lebih yang memiliki perbedaan sedikit kroma, seperti biru tua dengan biru tinta.
2.   Kombinasi harmonis
Kominasi harmonis adalah kombinasi warna yang memadukan warna pokok dengan warna sekunder yang mengandung warna pokok tersebut. Contohnya, hijau kebiruan, kuning jingga, ungu kebiruan, biru kemerahan, dan kuning kehijauan.
3.   Kombinasi komplementer
Kombinasi komplementer adalah kombinasi warna yang didapat dari perpaduan warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna. Kombinasi warna komplementer memberikan kesan yang lebih  baik, di antaranya salah satu bagian memberikan tekanan terhadap bagian tertentu. Contohnya kombinasi antara warna kuning, warna merah, dan warna hijau.
4.   Kombinasi kontras
Kombinasi kontras adalah perpaduan dua corak warna yang didapat dari warna yang mempunyai sifat lain. Contohnya, warna kuning dengan warna merah, warna kuning dengan warna biru, warna merah dengan warna biru.
5.   Kombinasi polikromatis
Kombinasi polikromatis adalah kombinasi warna dari beberapa warna yang memiliki tingkatan nilai gelap terang. Contohnya, biru, biru muda, dan biru lebih tua serta warna hijau, hijau muda, dan hijau lebih muda.
6.   Kombinasi netral
Kombinasi netral adalah kombinasi yang memadukan salah satu warna pilihan dengan warna netral. Warna netral terdiri atas warna hitam, putih, emas, perak dan abu-abu.

      B.    Motif Bordir/SulamanMinangkabau

Adapun beberapa motif bordir di Sumatera Barat diantaranya adalah sebagai berikut:

1.     Kaluak Paku (Keluk/Lengkung Pakis)

Hasil gambar untuk kaluak paku

2.     Pucuak Rabuang (Pucuk Rebung)

Hasil gambar untuk pucuak rabuang

3.     Itiak Pulang Patang (Itik Pulang Petang)

Hasil gambar untuk itiak pulang patang

4.     Saik Ajik/Galamai(Potong Wajik)

Hasil gambar untuk saik ajik

5.     Kapalo Samek (Kepala Peniti)

Gambar terkait

6.     Siriah Gadang (sirih besar)

Hasil gambar untuk siriah gadang


      C.    Bahan Baku untuk bordir

·     Kain
Hampir  semua jenis kain bisa dipakai  untuk bahan dasar membordir
·     Benang
Katun, rayon, polyester dan sutera.

       D.    Peralatan penunjang

Adapun peralatan penunjang dalam melakukan bordir adalah sebagai berikut:
·        Mesin jahit
·        Berbagai jarum: mesin/sulam/pentul
·        Berbagai gunting
·        Rader, meteran
·        Kertas pola
·        Midangan
·        Solder
·        Alat tulis , dll

      E.     Teknologi bordir

Teknologi bordir terbagi menjadi dua yaitu: Tradisional yakni menggunakan tangan dan modern atau yang menggunakan mesin.

       F.     Proses pembuatan bordir

Rangkaian proses pembuatan bordir adalah sebagai berikut:
·        Kain
·        Pemotongan
·        Pembuatan pola
·        Bordir/lubang
·        Potong & jahit sesuai pola

       G.   Aplikasi bordir

Bordir dapat diaplikasikan kedalam berbagai jenis kain atau pakaian diantaranya adalah sebagai berikut:
·        Baju tradisional / modern
·        Jaket / jubah
·        Topi / peci
·        Taplak meja
·        Sprei
·        Dekorasi
·        Perlengkapan (tas, gelang, kalung dsb)

0 komentar:

Posting Komentar