Secara
jamak, Batik dapat ditemukan diberbagai kota di Indonesia, walaupun sejatinya
Batik adalah Warisan Wastra dari daerah Jawa, namun saat ini telah menjadi
identitas Indonesia, yang tersebar diseluruh nusantara.
Di Sumatera
Barat sendiri, batik telah dikenal sejak lama dan sudah pula menjadi bagian
dari budaya Minangkabau. Batik sering pula dikenakan pada beberapa acara adat.
Saat digunakan di acara adat, batik digunakan sebagai simbol kedudukan
seseorang dan digunakan dengan cara melingkarkan selendang batik di leher atau
di bahu (ujung kain pertama dililit dua kali di bahu kiri dan ujungnya
disampirkan di tangan kanan melalui bagian belakang badan) untuk kaum
wanitanya. Penggunaan batik di Minangkabau banyak digunakan oleh pemuka adat
seperti Datuak (penghulu atau kepala adat), Bundo Kanduang (pemimpin wanita di
Minang), raja-raja kecil di Sungai Pagu, Solok, Pulau Punjung, Sawah Lunto,
Sijujung, dsb.
Walaupun
tidak terlalu dikenal sebagai produsen batik, namun sesungguhnya Sumatera Barat
telah sejak lama memiliki daerah-daerah pemproduksi Batik, seperti Dharmasraya,
Kota Padang, Payakumbuh, Pesisir Selatan dan sebagainya, hanya saja sebagiannya
sudah tidak lagi eksis dikarenakan satu dan lain hal.
Mengingat
sejarah Panjang tersebut, maka Batik bukanlah hal asing bagi Sumatera Barat
pada umumnya, maupun Etnis Minangkabau pada khususnya. Ianya telah menjadi bagian
budaya dan salah satu kerajinan wastra di Sumatera Barat.
Terinspirasi
dari kekayaan budaya Sumatera Barat (Minangkabau) yang belum terekspose, maka Emi Arlin mencoba
menemukan berbagai kekayaan Sumatera Barat yang dapat dituangkan kedalam desain
batik. Salah satunya BATIK KAJANG PADATI.
Kajang
Padati merupakan salah satu jenis rumah tradisional Minangkabau yang cukup
unik, karena tidak memiliki gonjong (desain runcing seperti tanduk kerbau)
sebagaimana rumah tradisional Minangkabau pada umumnya. Rumah tradisional jenis
ini ditemukan di daerah Kota Padang, terutama didaerah-daerah yang ditempati
oleh sebagian besar penduduk asli kota Padang.
Dengan
menuangkannya dalam desain Batik, Emi
Arlin berharap dapat turut serta melestarikan salah satu kekayaan budaya
Sumatera Barat (Minangkabau). Diawali dari BATIK KAJANG PADATI, Emi Arlin akan
mengulik kekayaan lainnya, baik dalam bentuk Flora, Fauna maupun Budaya yang
mewakili khazanah kekayaan Sumatera Barat untuk dituangkan dalam desain Batik.
Saat ini
desain Batik Kajang Padati telah mendapat pengesahan Hak Kekayaan Intelektual
dari Kemenkum & HAM no. 000242013
a.n. Ermiwati